Seorang seniman berbakat belajar pada
seorang pelukis terkenal. Beberapa tahun kemudian pelukis muda tersebut
menghasilkan sebuah lukisan yang sangat bagus yang memuaskan hatinya, sehingga
dari hari kehari tak jemu-jemu ia memandangi hasil karyanya itu. Suatu pagi ia
dibuat terkejut tatkala mengetahui gurunya dengan sengaja telah merusak lukisan
yang sangat dikaguminya itu. Maka dengan marah dan sambil menangis, Seniman
itu mempertanyakan
tindakan gurunya mengapa merusak miliknya yang sangat berharga itu? Guru yang
bijak itu menjawab, “Aku melakukannya untuk kebaikanmu sendiri. Lukisan itu
memperlambat kemajuanmu. Lukisan itu memang berkualitas tinggi, tetapi tetap
belum sempurna. Coba kau mulai melukis lagi yang lebih bagus dan lebih
berkualitas.” Seniman itu mendengar nasehat gurunya dan akhirnya ia
menghasilkan karya besar. Akhirnya menjadi yang terbaik.
Kondisi hidup kita,
tidak pernah dapat menetap di satu tempat. Dapat merosot atau sebaliknya,
bergantung pada banyak faktor. Merupakan pengharapan yang kita yakini, bahwa
kondisi hidup kita tahap demi tahap akan menjadi lebih baik, untuk kemudian
menjadi yang terbaik. Bukankah kita sering mendengar perkataan hari ini
lebih baik dari kemarin. Jika dihubungkan dengan doa kita maka di sini ada
ungkapan yang sangat menyentuh hati, sebab terbukti dalam hidup kita: God
answer prayers in three ways: He says yes, and gives us what we want. He says
no, and gives us something better. He says wait, and gives us the best.
Kalau begitu, berada di dalam Tangan Tuhan hidup kita terpelihara dengan
sempurna!
